DAHSYATNYA GOYANGAN ENTOTAN SEPUPUKU
Hal ini merupakan cerita dewasa sedarah terbaru bagiku, aku tidak pernah menyangka kalau aku akan melakukan hal ini pada sepupuku sendiri. Namaku Joni dan saat ini aku sedang sibuk-sibuknya mengurus untuk masuk ke salah satu Universitas di kotaku. Karena aku baru lulus dari SMU, begitu juga dengan sepupuku, mbak Rere namanya selesai dari kuliah dia bermaksud mencari pekerjaan di kotaku.
Karena hanya Mama dari pihak keluarganya yang tinggal di kota besar ini, jadi tidak jarang kalau keluarga Mama dari kampung ke kota maka mereka selalu mampir bahkan menginap di rumah ini. Begitupun Mbak Rere dia tinggal di sini, sementara dia melamar pekerjaan. Dan rencananya di akan mencari tempat kos bila sudah dapat pekerjaan itu. Dan Mama menerima dengan baik kehadiran Rere.
Begitu juga Papa, yang hampir tiap hari jarang pulang karena pekerjaaanya. Jadi Mama merasa ada teman dengan adanya Rere. Aku lihat mbak Rere seperti Mama waktu masih muda, dia mempunyai kulit putih mulus dan tinggi semampai. Pokoknya tidak memalukan jalan bareng Mbak Rere, pernah aku bawa dia ke kampus baruku waktu dia numpang mobilku waktu itu.
Saat itu aku hanya sebentar ke kampus, habis itu langsung mengantar mbak Rere yang menungguku di kantin kampus. Banyak mata yang memandang ke arah kami, bahkan ada teman yang bilang kalau aku masih baru sudah dapat gaet cewek cantik. Aku hanya tersenyum menangaapinya, karena memang nggak temanku yang tahu kalau mbak REre adalah sepupuku dari kampung Mama.
Dahsyatnya Goyangan Sepupuku | Setelah hampir 3 bulan tinggal di rumah, aku dengar kalau mbak Rere akan pindah. Karena dia sudah menemukan pekerjaan yang sesuai kemampuannya yakni di salah satu perusahaan di kotaku, sebenarnya aku kecewa mendengar hal itu. Tapi mau gimana lagi kalau aku terlalu menampakkan kekecewaanku, nanti mama dan mbak Rere bisa curiga kalau aku suka sama mbak Rere.
Aku selalu memperhatikan tingkah mbak Rere, setiap hari bahkan pernah aku tertangkap mata mbak REre. Ketika aku menetapnya waktu dia lagi mencuci bajunya sendiri, saat itu aku malu dan langsung pergi kedalam kamar dan melamunkan cerita ngentot denganya. Dengan adanya mbak Rere, aku jadi suka tinggal di rumah, nggak kayak dulu yang selalu keluyuran. Padahal aku anak tunggal dalam keluargaku.
Hari itu mbak Rere ikut ke kampus, karena aku hanya ada satu kali pertemuan. Sedangkan Mbak Rere mengambil cuti dari perusahaannya, dia mau jalan-jalan di kota ini bersamaku. Walaupun hal ini bukan yang pertama kalinya, tapi kali ini aku ingin cepet-cepat menemaninya karena dia akan segera pindah dari rumahku. Jam belajarku sudah selesai dan segera aku pergi dari dalam kelas.
Di taman kampus aku lihat Mbak Rere sedang membaca, dari yang aku lihat dia membaca cerita terberu. Dan banyak cowok kampus yang memperhatikannya, bahkan ada temanku dari SMA dulu yang nyeletuk ” Wah…pantesan Joni…di kampus ini nggak kayak di SMA dulu…rupanya dia sudah ada cewek cantik…” Mendengar hal itu aku lihat mbak Rere tersenyum, begitupun denganku.
walau hanya bercanda tapi aku senang mendengar hal itu, di dalam mobil aku menanyakan pada Mbak Rere ” Mau kemana mbak…?” Dia tersenyum dan menjawab ” Jangan nanya Mbak…bukannya sopirnya kamu..” Aku jadi tetawa mendengar jawabannya. Akhirnya au bawa mobilku menuju pantai, di sana kami berjalan sepanjang pinggir pantai dan dengan memberanikan diri aku pegang tangan mbak REre. Seperti cerita romantis.
Dia tidak menolak dan saat itu juga aku semakin berani menggenggamnya erat. Mbak Rere memandangku dan berkata ” Joni…sebenarnya mbak tahu maksud kamu baik sama mbak…tapi..perlu kamu tahu kalau kita…tidak mung..” Belum sempat mbak REre meneruskan kata-katanya, akupun memeluknya ” Kenapa mbak..bukannya kita harus menjalaninya dulu..” Dia menggeleng.
Dalam pelukanku di terus menggelengkan kepalanya, dan aku mendengar dia menangis. Kami berpelukan erat di pantai itu dan akhirnya pulang karena sudah larut. Sampai di rumah ternyata lampu rumah belum di nyalain sama Mama, setelah itu mbak Rere menyalakan lampu dan diapun masuk kedalam kamarya. Akupun masuk kedalam kamarku, dan ketika melamunkan kejadian tadi.
Tiba-tiba aku ingat kalau HPku dari tadi di matiin. Setelah aku buka banyak telpon masuk dari Mama dan setelah aku baca smsnya yang masuk, baru aku tahu kalau Mama sedang pergi ke Bandung bersama Papa karena ada teman Papa yang mengalami kecelakaan. Dan dia bilang kalau pulangnya baru besok. Saat itu juga terbesit dalam pikranku untuk enghampiri mbak Rere.
Dengan mengendap dari luar kamarnya, aku mencoba untuk masuk namuntidak berani. Sampai akhirnya aku lihat mbak Rere keluar sendiri ketika aku berada di ruang tengah, dia berjalan menuju dapur dan entah kenapa hatiku berdegup kencang banget. Kemudian Mbak Rere duduk di sampingku dengan menawarkan minuman hangat. Aku hanya terdiam tidak menjawab ataupun merespon dia.
Akhirnya Mbak Rere berdiri dan hendak meninggalkan aku, saat itu juga aku tarik tangannya dengan tubuh berada di dalam rangkulanku. Akhirnya aku langsung melumat bibir mbak Rere, dia berusaha keluar dari pelukanku tapi aku begitu erat mendekapnya. Setelah lama dia aku cium, akhirnya mbak REre membalas ciumanku. Dia lumat dan memainkan lidahnya di dalam mulutku.
Ternyata mbak Rere begitu lihai, aku yakin dia sering melakukana hal ini. Paling hal ini bukan merupakan cerita terbaru baginya. karena aku sampai tidak dapat mengimbangi permainannya, dengan begitu lihainya mbak Rere melumat , mencium dan terus meraba-raba tubuhku. saat kontolku menegang dengan telatennya dia buka celanaku yang sekali melorot langsung terbuka semua.
Kini aku sudah telanjang di depannya. Saat itu juga mbak Rere menatapku sambil mebuka bajunya sendiri dia langsung melumat kontolku. Dia kocok dengan gerakan lembut mengelus pangkal hingga ujungnya “Mbak…oouuugghh…oouughhh…e..nak…mbak….a..yo…mbak…oouugghhh” Mbak Rere kini menghisapnya, sampai-sampai aku pegang dan menjambak rambutnya.
Karena saking nikmatnya sedotan mulutnya dalam kontolku.” Oouugghh…oouugghhh…a..pa…itu…mbak….aaauuuugghhh…nik…mat…aauuugghh..” Ketika melihatku menggelinjang tak karuan, Mbak Rere akhirnya berdiri dan berbaring sejak saat itu aku menuntun kontolku untuk masuk dalam memeknya. Perlahan aku goyang pantatku sambil terus memandang wajahnya.
Ketika aku menggoyang itulah Mbak REre memegang tanganku dan meletakkannya pada teteknya, Seperti dalam cerita seks terbaru akupun meremasnya. Dan aku lihat mbak Rere menggelinjang sambil mendesah “Oouugghh…oouuggghh…..nik…mat…Joni…ayo…go..yang..lagi…sa…yang…oouugghh” Akupun semakin keras dan semakin cepat menggoyang tubuhnya.
Ketika tetek itu aku lepas, aku melihatnya ikut bergoyang mengikuti irama goyanganku. Akhirnya kami sama-sama mengerang karena tidak kuat menehan nikmat yang begitu menggelitik dan “Aaaaaagghhh…aaaggghhh…aaagghhh..oooouuwwwwww…oouwww” Setelah itu aku menekan lama kontolku pada memek mbak REre, Diapun menggapai tubuhku dan akhirnya mendekap dalam pelukannya.
Kami melakukan hal itu berulang kali, karena aku takut besok tidak dapat melakukannya lagi. Tapi aku berjanji pada Mbka REre untuk selalu setia padanya, dan aku berjanji akan sering main ketempat kosnya yang baru. Dan ini merupakan cerita terbaru dalam hidupku, Mbak REre dengan mesra memeluk serta menciumku dengan berkali-kali melumat bibirku juga.
Posting Komentar
0 Komentar