MESUM TANTE NIA SI WANITA BINAL
Pengalamanku ini kuceritakan sesuai dengan kisah nyataku yang kualami sekitar beberapa tahun yang lalu, dulunya aku masih tinggal bersama kedua ortuku disebuah perumahan yang dimiliki oleh pemerintah, salah satu tetangga yang akrab dengan keluargaku adalah tante Nia dan suaminya yang bernama om Galih. Mereka udah mempunyai dua orang anak yang masih kecil-kecil.
Keadaan tersebut membuatku berhasrat untuk selalu bertandang kerumah tante Nia dengan alasan ingin bermain dengan anaknya. Alasan tersebut cukup kuat karena ortuku dan tante Nia gak pernah curiga sama sekali. Sering juga kupergoki tante Nia sedang berganti pakaian dikamar dengan gak menutup pintunya, atau mandi dengan gak menutup pintunya.Pada saat aku kelas 3 SMU, om Galih secara kebetulan ditugaskan oleh kantornya untuk belajar ke Jepang (terakhir aku baru tahu kalau om Galih bertugas kurang lebih selama setahun). Dan tinggallah tante Nia dan dua orang anaknya beserta seorang pembantunya.
Sampai suatu ketika, ketika aku sedang bertandang kerumahnya dan hanya tante Nia yang ada dirumah. Kedua anaknya dan pembantunya dihijrahkan kedaerah B, sebelah timur kota D, karena tante Nia sering berpergian. Dan kebetulan juga ortuku ketika itu sedang ditugaskan keluar kota. Dengan ikutnya ibu dan kakakku, yang berarti aku juga hanya tinggal dirumah sendirian.
Sedikit gambaran tentang tante Nia, dia mempunyai tinggi badan sekitar 168cm, mempunyai pinggul yang besar, pantat yang bulat, pinggang yang ramping dan perut yang rata, dengan didukung oleh payudara yang besar dan bulat yang belakangan ini baru kutahu kalau tante Nia memakai BH yang berukuran 38B. Dengan wajah yang seksi menantang dan warna kulit yang putih bersih, wajarlah jika tante Nia menjadi impian banyak lelaki baik-baik maupun lelaki hidung belang.
Hingga suatu sore, ketika kudengar ada suara langkah kaki diluar, lalu kuintip dari jendela dan ternyata tante Nia baru pulang. Gak lama kemudian aku ingin kekamar mandi (kamar mandinya terletak diluar masing-masing rumah dan ada beberapa tempat yang berjejer).
Ketika aku keluar dari kamar mandi, aku berpapasan dengan tante Nia. Tante memakai kimono tipis warna merah muda dengan handuk dipundak dan rambut yang diikat keatas hingga leher jenjangnya terlihat sangat seksi sekali. Sedangkan aku hanya memakai celana pendek tanpa kaos.
“Malem Tante” sapaku agar terlihat sopan
“Malem mas Bagus.. kok belum tidur..?” balas tante
Dan tanpa kusadari tiba-tiba tante Nia mencekal tanganku.
“Mas Bagus..” ujar tante tiba-tiba dan terlihat sedikit ragu-ragu
“Iyha tante..?” Jawabku
“Eee.. gak jadi deh..” balas tante ragu-ragu
“Ada yang bisa kubantu tante..? Tanyaku sedikit bingung karena melihat keragu-raguannya
“Eee.. gak kok. Tante cuma mau nanya aja..” jawabnya dengan ragu-ragu lagi
“Mas Bagus dirumah lagi ngapain sekarang..?” tanya tante
“Lagi nonton. Emangnya kenapa tante..?” aku balik bertanya
“Lagi nonton apa sih..?” tanya tante sedikit menyelidik
“Lagi nonton film porno tante” jawabku yang gak tahu dari mana tiba-tiba kudapatkan keberanian untuk berkata begitu
“Porno..? tanya tante kaget
“Iyha.. emangnya ada apa sih tante? Kalo gak ada apa-apa aku mau nerusin nonton lagi nih..” kataku dengan memaksa
“Eee.. mau bantuin tante gak..? Soalnya tante takut sendirian dirumah. Kalau kamu mau sambil nonton juga boleh kok. Bawa aja filmnya kerumah, tante juga punya beberapa film seperti itu. Nanti tante temenin nontonnya deh” ujar tante Nia merajuk
“Iyha deh tante, aku pilihin dulu yang bagus” balasku tanpa basa-basi langsung setuju dengan ajakannya
Pucuk dicinta ulampun tiba, sesuatu yang sangat kuimpikan sekian lama untuk bisa berdua dengan tante Nia. Hari ini aku akan berdua dengannya sambil menonton film porno dengan harapan bisa melihat keindahan tubuh molek seorang wanita yang kupuja-puja dari dulu dan bahkan (mungkin) merasakan kenikmatannya juga.
Singkat kata, aku langsung memilih-milih video yang bagus-bagus lalu aku masuk rumah tante Nia lewat pintu belakang. Kusetel lebih dulu video yang tadi kutonton dan belum habis. Beberapa menit kemudian tante Nia masuk lewat pintu belakang juga dengan wangi tubuh yang sangat segar, apalagi rambutnya juga kelihatan basah seperti habis keramas. Aku selidiki tiap sudut tubuhnya yang masih terbalut kimono tipis merah muda yang menerawang tersebut, hingga dengan leluasa mataku bisa melihat puncak buah dadanya karena tante Nia gak memakai BH.
Tanpa kusadari, diantara degupan jantungku yang terasa mulai keras dan kencang, kejantananku juga udah mulai menegang. Dengan santai tante Nia duduk tepat disampingku dan ikut menonton film porno yang sedang berlangsung.
“Cakep-cakep juga yang main..” akhirnya tante NIa memberi komentarnya
“Dari kapan mas Bagus mulai nonton film beginian..? tanya tante Nia
“Udah dari dulu tante..” balasku
“Mainnya juga bagus dan gak kasar. Mas Bagus udah tahu rasanya belum..? tanya tante Nia lagi
“Ya belum tante. Namun kata temen-temenku sih enak. Emang kenapa tante, mau ngajarin aku yaaaa? Kalau iya boleh juga sih” kataku
“Ah mas Bagus ini kok jadi nakal ya sekarang” katanya sambil mencubit lenganku
“Namun bolehlah nanti tante ajarin biar kamu tahu rasanya” tambahnya dengan sambil melirik kearahku dengan menantang
Gak lama kemudian, tiba-tiba tante Nia menyenderkan kepalanya kebahuku. Seketika itu pula aku langsung kaget dan bingung karena belum pernah sama sekali melakukan perbuatan itu. Namun aku hanya bisa pasrah aja oleh perlakuannya.
Sebentar kemudian tangan tante Nia sudah mulai mengusap-ngusap daerah tubuhku sekitar dada dan perut. Rangsangan yang ditimbulkan dari usapannya cukup membuatku nervous karena itu adalah pertama kali aku diperlakukan oleh seorang perempuan, apalagi perempuan tersebut gak lain adalah tante Nia. Burungku sudah mulai makin berdenyut-denyut siap bertempur.
Lalu tante Nia mulai menciumi leherku, kemudian turun kebawah sampai dadaku. Sampai didaerah dada, tante Nia menjilat-jilat ujung dadaku, secara bergantian kanan dan kiri. Tangan kanan tante Nia juga udah mulai masuk kedalam celanaku dan mulai mengusap-usap burungku.
Karena dalam keadaan yang sudah sangat terangsang, aku mulai memberanikan diri untuk membuka kimono yang tante pakai. Kuremas buah dadanya dan kupilin-pilin ujung dari buah dada yang berwarna kecoklatan dan sangat sensitif itu, terkadang aku juga mengusap ujung-ujung tersebut dengan ujung jariku.
“Ssshh.. ya situ sayang..” katanya setengah berbisik. “Ssshh.. oohh..”
Tiba-tiba tante Nia memaksa melepas celana pendekku dan diusapnya burungku. Akhirnya bibir kami saling berpagutan dengan penuh nafsu yang sangat membara. Dan tante Nia mulai menjulur-julurkan lidahnya didalam mulutku.
Sambil berciuman tanganku mulai bergerilya kebawah sampai pada permukaan CD tante Nia, yang rupanya sudah mulai menghangat dan sedikit lembab. Kulepaskan CD tante Nia, hingga kami berdua sekarang sudah bugil.
Kutempelkan jariku diujung atas permukaan vaginanya. tante Nia kelihatan sedikit kaget saat merasakan jariku bermain didaerah seputar itilnya. Lama kelamaan kumasukkan satu jariku, kemudia jari kedua dan kemudian kutambah satu jari lagi hingga tiga jariku masuk kedalam lubang vaginanya.
“Aaahh.. sshh.. oohh.. terus sayang.. terus..” desah tante Nia
Saat jariku terasa mengenai akhir lubangnya, tubuh tante Nia terlihat bergetar.
“Ya.. terus sayang.. terus.. aahh.. sshh.. oohh.. aahh.. terus.. sebentar lagi.. teruuss.. oohh.. aahh.. aarrgghh..” celoteh tante Nia
Seketika itu pula tante Nia memeluk tubuhku dengan sangat erat sambil menciumku dengan penuh nafsu. Kurasakan kalau tubuhnya bergetar yang kemudian baru kutahu kalau tante Nia sedang mengalami orgasme.
Beberapa saat tubuh tante Nia mengejang-ngejang menggelepar dengan hebatnya. Yang diakhiri dengan terkulainya tubuh tante Nia yang terlihat sangat lemas disofa.
“Aku kapan tante, kan saya belum..?” Rujukku
“Nanti dulu yah sayang, sebentar.. beri tante waktu untuk istirahat sebentar saja” balas tante Nia
Namun karena udah sangat terangsang, kuusap-usap bibir vaginanya sampai mengenai itilnya, kudekati buah dadanya yang menantang itu sambil kujilati ujungnya, sesekali kuremas toket yang satunya. Hingga rupanya tante Nia juga gak tahan menerima paksaan rangsangan-rangsangan yang kuberikan terhadapnya. Sehingga sesekali terdengar suara erangan dan desisan dari mulutnya yang seksi.
Kuusap-usapkan k0ntolku yang udah sangat tegang dibibir vaginanya sebelah atas. Hingga dengan terpaksa tante Nia membimbing batang k0ntolku menuju lubang memeknya. Perlahan kudorong k0ntolku agar masuk semua.
Kepala k0ntolku mulai menyentuh bibir vagina tante Nia. “Ssshh..” rasanya benar-benar gak bisa kubayangkan sebelumnya. Kemudian tante Nia mulai menyuruhku untuk memasukan burungku kelubang memeknya lebih dalam lagi.
“Aaahh..” baru masuk kepalanya aja aku udah gak tahan, kemudian tante Nia mulai menarik pantatku kebawah, agar k0ntolku yang perkasa ini bisa masuk lebih dalam. Bagian dalam memeknya udah terasa licin dan basah, namun masih agak seret, mungkin karena udah lama gak dipakai. Tapi tante Nia tetap memaksakannya masuk.
“Aaagghh..” rasanya emang benar-benar luar biasa walaupun burungku agak sedikit terasa ngilu, namun nikmatnya sangat luar biasa. Kemudian terdengar suara erangan tante Nia. Kemudian tante Nia mulai menyuruhku untuk menggerakkan k0ntolku didalam vaginanya, yang membuatku semakin gila. tante Nia sendiripun mengerang-erang dan mendesah gak karuan. Beberapa menit kami begitu hingga suatu saat, seperti ada sesuatu yang membuat lubang vaginanya bertambah licin dan makin lama tante Nia terlihat seperti sedang menahan sesuatu yang membuatnya berteriak dan mengerang dengan sejadi-jadinya karena gak kuasa menahannya.
Dan tiba-tiba burungku terasa seperti disedot oleh lubang vagina tante Nia, yang tiba-tiba dinding-dinding vaginanya terasa seperti menjepit dengan kuat sekali. Aduuh.. kalau begini aku semakin gak tahan dan.. “Aaarrgghh.. sayaang.. Tante keluar lagii..” jerit tante Nia dengan keras dan semakin basahlah didalam memek tante Nia, tubuhnya mengejang kuat seperti kesetrum, tante Nia benar-benar menggelinjang hebat, membuat gerakannya makin gak karuan. Dan akhirnya tante Nia terkulai lemas, namun k0ntolku masih tetap tertancap dengan mantap.
Kucoba membuatnya terangsang kembali karena aku belum apa-apa. Tangan kananku meremas toketnya yang sebelah kanan, sambil sesekali kupilin-pilin ujungnya dan kuusap-usap dengan ujung jari telunjukku.
Sedang toket kirinya kuhisap sambil menyapu ujungnya dengan lidahku. Tiba-tiba seperti ada sesuatu yang keluar dan terasa hambar dari ujung toketnya, yang ternyata susu. “Ssshh.. shh..” desahan tante Nia sudah mulai terdengar lagi.
Aku meminta tante Nia untuk berganti posisi dengan doggy style. Awalnya tante Nia menolak dengan alasan belum pernah bersetubuh dengan gaya itu, namun setelah kuberitahu alasanku, akhirnya tante Nia mau juga dengan berpesan agar aku gak memasukkan air maniku kedalam lubang vaginanya.
Kucoba untuk menusukkan k0ntolku kedalam lubang memeknya, pelan tapi pasti. Kepala tante Nia sedikit menengok kebelakang dan matanya melihat mataku dengan sayu, sambil dia gigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang timbul.
Sedikit demi sedikit kucoba untuk menekannya lebih dalam. Burungku terlihat sudah tertelan semuanya didalam vagina tante Nia, kemudian kumulai menggerakkan burungku perlahan-lahan sambil menggenggam buah pantatnya yang bulat. Dengan gaya seperti ini, desahan dan erangan tante Nia lebih keras, gak seperti gaya konvensional yang tadi.
Terus kugerakkan pinggulku dengan tangan kananku yang sekarang meremas toketnya, sedangkan tangan kiri kupergunakan untuk menarik rambutnya agar terlihat lebih merangsang dan seksi.
“Ssshh.. aarrgghh.. oohh.. terus sayaang.. terus.. aarrgghh.. oohh..” tante Nia terus mengerang
Beberapa menit kemudian tante Nia merasa akan orgasme lagi sambil mengerang dengan sangat keras sehingga tubuhnya mengejang-ngejang dengan sangat hebat dan tangannya mengenggam bantalan sofa dengan sangat erat. Beberapa detik kemudian bagian depan tubuhnya jatuh terkulai lemas menempel pada sofa itu sambil lututnya terus menyangga pantatnya agar tetap diatas.
Dan kurasakan juga k0ntolku mulai berdenyut-denyut dan kuberitahukan hal tersebut pada tante, namun tante Nia gak menjawab sepatah kata pun. Yang keluar dari mulutnya hanya desahan dan erangan kecil, hingga aku gak berhenti menggerakkan pinggulku terus.
Aku merasakan tubuhku agak mengejang seperti ada sesuatu yang tertahan, sepertinya semua tulang-tulangku akan lepas dari tubuhku, tanganku menggenggam buah pantat tante Nia dengan erat, yang kemudian diikuti oleh keluarnya spermaku didalam lubang memek tante Nia.
Mata tante Nia terlihat sedikit terbelalak saat merasakan ada cairan yang memenuhi bagian dalam dari vaginanya. Sesaat kemudian aku ambruk diatas tubuhnya, tubuhku terasa sangat lemas sekali. Setelah kami berdua merasa agak tenang, kulepaskan k0ntolku dari dalam lubang vagina tante Nia.
Dengan agak malas tante Nia membalikkan tubuhnya dan duduk disampingku sambil menatap tajam mataku dengan mulut yang agak terbuka, sambil tangan kanannya menutupi permukaan vaginanya.
“Kok dikeluarin didalem sih mas Bagus..? tanya tante Nia dengan suara yang agak bergetar
“Tadi kan aku udah bilang ke tante, kalau punyaku berdenyut-denyut, namun tante gak ngejawab sama sekali..” kataku membela diri
“Ya kan terasa kalau udah mau keluar..” katanya
“Mana kutahu rasanya kalau mau keluar.. ini kan yang pertama buatku. Jadi aku belum tahu rasanya..” jawabku
“Terus entar kalau jadi gimana?” kata tante Nia lagi
“Gak tahu tante..” jawabku dengan suara yang agak terbata-bata karena takut dengan resiko tersebut
“Yaudahlah.. namun lain kali kalau udah kerasa kayak tadi itu langsung buru-buru dicabut dan dikeluarkan diluar ya..?” kata tante Nia menenangkan diriku yang terlihat takut
“I.. iiya tante..” jawabku sambil menunduk
Kemudian tante Nia berdiri menghampiri video yang masih menyal dan mematikannya. Lalu tangannya dijulurkan, mengajakku pindah kekamar untuk tidur. Akhirnya kami tertidur pulas sampai pagi sambil saling berdekapan dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun.
Itulah awal dari perbuatan-perbuatanku bersama tante Nia. Selama hampir setahun tante Nia memberiku banyak pelajaran dan kenikmatan yang sangat luar biasa. Terkadang kalau tante Nia sedang sangat menginginkannya, aku selalu siap melayaninya, kecuali jika keadaanku sedang gak fit atau sedang ada keperluan keluarga atau sekolah.
Dan jika aku yang sedang menginginkannya, tante Nia sangat gak keberatan melayaniku, bahkan dia terlihat sangat senang. Gak jarang aku diajak pergi untuk melakukan fitness atau olah raga atau hanya sekedar jalan-jalan atau ngerumpi bersama teman-temannya.
Akhirnya baru kutahu kalau tante Nia sebenarnya sangat haus sex, dia adalah wanita yang bertipe agak mendewakan sex. Dan dia akan melakukan apa saja demi sex. Namun sebenarnya pula tante Nia gak begitu kuat dalam bersetubuh, hingga dia bisa berkali-kali mengeluarkan cairannya dan berkali-kali pula tubuhnya terkulai lemas.
Posting Komentar
0 Komentar